Makam Kubah Kuning merupakan salah satu destinasi wisata religi yang ada di Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Makam ini merupakan salah satu objek wisata berbau religi yang sering kali dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun luar daerah. Objek wisata seperti kubah di Pantai Ujung Pandaran, makam ulama di Lenggana juga menjadi bagian dalam pengembangan pariwisata serta menjadi perhatian pemerintah daerah setempat.
Objek wisata makam atau kubah ini merupakan makam seorang ulama yaitu Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji Muhammad As’ad Al Banjary. Ulama ini merupakan buyut ulama terkenal di Kalimantan Selatan, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary atau Datu Kelampayan yang terkenal dengan kitab karangannya berjudul Sabilah Muhtadin yang hingga sekarang digunakan di sejumlah negara.
Makam kubah ini terletak di ujung pantai yang bisa dicapai menggunakan mobil, namun saat laut pasang peziarah harus menggunakan perahu karena jalan terendam. Saat menuju kubah tersebut, pengunjung akan disuguhi pemandangan keindahan Pantai Ujung Pandaran. Selain berziarah, pengunjung juga bisa sambil berwisata di pantai dan menikmati wahana permainan air serta penginapan yang terdapat di area lokasi pantai tersebut.
Keberadaan makan tersebut sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya Sampit dan awal penyebaran Islam di Kotawaringin Timur. Sejarah tersebut dibacakan setiap peringantan hari jadi Kabupaten Kotawaringin Timur. Hampir setiap hari, makam kedua ulama terseut didatangi peziarah terlebih saat hari libur. Selain sejarah tentang penyebaran islam, makam tersebut juga memilki keunikan dan cukup menarik perhatian. Hal ini dikarenakan jarak batu nisan pada makam sekitar dua meter lebih panjang dari jarak nisan makam pada umumnya yang hanya sekitar satu meter. Selain objek wisata makam kubah, terkadang ada juga pegelaran acara-acara keagamaan, sebagai upaya dalam menarik wisatawan. Sebagaian besar pengunjung di makam kubah ini adalah wisatawan luar daerah yang ingin berziarah atau mengadakan acara keagamaan.